Senin, 19 September 2011

SUPERMARKET SARJANA

Sore hari waktu Malang, kira-kira pukul 4 sore lebih sedikit. Saya bersama teman satu kos boncengan naik sepeda motor. Keliling cari warung kopi biar gak “mateng” di kosan aja.

Setelah lama keliling-keliling jalan buat bokong ngapal alias panas, mending berhenti di warung kopi aja biar gak ngapal permanen. Lalu berhentilah kita di warung kopi yang mungkin sudah lama dibangun, tapi polesan cat tembok yang masih bau, berwarna putih dan merah, kemudian sisi dinding kiri kanan berlogo rokok. Kemungkinan perusahaan rokok lagi promosi di warkop ini, maklum warkop ini basis berkumpulnya para roker alias para cadas ngumpul jadi satu di sini. Tau gak lagu cadas?? Itu lho, lagu dengan suara serak-serak, biasanya lagu-lagu tersebut digunakan latihan bagi mereka yang ngga’ bisa ngeluarkan ria’ atau lendir dari kerongkongan mereka. Aliran music ini namanya cadas semi muntah-muntah. “Mbloke’ Song”.

Pesan 2 cangkir kopi, milih tempat yang uenak biar bisa buat jagongan gak buat orang lain terganggu.

Lama-lama kita berbincang tentang pekerjaan, kemudian merembet kepada masalah gaji. Pada akhirnya berujung pada masalah system karyawanisasi yang ada di Indonesia. Konon Indonesia tidak pernah menganut yang namanya outsourcing, baru kali ini ada. Dari perbincangan kita, dengan melihat dari segi keuntungan yang lebih diuntungkan adalah para perusahaan. Mengapa?

Pikirkan aja, yang baca artikel ini mas baru mbak sis asalnya anda dimana, di tempat tinggal kalian ada kampus yang berdiri dan masih aktif mencetak pengangguran bergelar ngga’? kalau ada coba dihitung berapa ribu para lulusan yang menggantungkan dirinya pada sejumlah lembar surat lamaran kepada perusahaan? Dan hanya ada berapa puluh yang diterima oleh perusahaan? Belum lagi CPNS yang masih menunggu pengangkatan para honorer menjadi CPNS.

Bagi saya gila….!!!!! Kenapa ini….

Kita sendiri sebenarnya ga’ menyadari kenapa terjadi hal seperti ini, yang menjadikan para lulusan sarjana ter minded hanya ingin menjadi babu di negaranya. Termasuk juga saya. Jujur mas bru mbak sis.

Di sisi lain pun perusahaan tidak kesulitan untuk mengeluarkan tenaga kerjanya yang tidak professional “dikit”, karena bagi mereka stock lulusan berkarakter babu masih banyak menunggu di luar.

Karena semakin banyaknya lulusan dari universitas, entah swasta ataukah negeri - “semi swasta” barang kali - , telah menyediakan semacam etalase secara implicit kepada perusahaan, “Nie lho… silakan pilih yang mana? Fresh graduate ataukah yang berpengalaman mbabu?”. Etalase-etalase ini sudah ditawarkan kepada perusahaan sebelum mahasiswa ini lulus dari perkuliahan mereka. Para mahasiswa diiming-iming oleh dosennya tentang perusahaan yang memiliki kontrak dengan universitasnya. Memberikan gambaran kepada para mahasiswa “culun” untuk terkesima akan perusahaan ini itu. Akhirnya apa yang terjadi?. Gak sedikit dari mereka masuk perangkap rayuan guombal dari pendidik berpredikat dosen yang berkepentingan untuk mengeruk keuntungan dari mahasiswa mereka sendiri.

Sekalipun prinsip atau tagline ataukah motto “kemandirian” yang selalu dibunyikan pada saat mars kampus mengalun, tetap posisi mahasiswa masih berada pada tingkat babu, karena belum ada yang bisa memberikan cara agar cetakan dari kampus ini dapat memberikan peranan bagi masyarakat setempat atau untuk Indonesia membuka peluang kerja, bukan malah mengisi posisi kosong dari pekerjaan yang tidak semestinya ditempati bagi para sarjana, ex; satpam, hansip, tukang parkir, cleaning service, atau yang lainnya lah yang tidak memerlukan memeras kinerja otak.

Dari situlah saya menulis artikel seperti ini, mencoba mengemukakan hal yang pernah saya alami, dan berusaha berbagi dengan sesame babu untuk berfikir kembali agar dapat memberikan wawasan positif bagi generasi di bawah kita.

Sulit, lama, terlanjur…

Itu mungkin yang ada di dalam benak mas bru mbak sis semuanya. Dan apa yang kita lakukan kali ini tidak ada salahnya, berupaya untuk selalu menjaga diri dan bertekad untuk dapat membuka berbagai lowongan sekalipun hanya dapat memberikan satu atau dua peluang kerja bagi lulusan sarjana.

Kesehatan tanpa Kimia Bab I

“Horeee… Aku menaaang…!”. Kata anak kecil dengan riangnya.

“Yes! Aku berhasil… Gini lho jadi orang itu… dapat ranking satu di sekolah…”. Kata seorang anak kepada dirinya.

“Subhanalloh… kuat sekali orang ini, sampai-sampai gigipun dia gunakan untuk menarik truk!!”. Kata seorang Ibu dengan terkagum-kagum.

3 contoh itu ajalah udah cukup…

Apa se yang ingin saya “beritai” kepada mas bru dan mbak sis?

Apa ya?....

Di sini saya ingin memberikan beberapa atau se”klumit” informasi tentang suatu hal mengenai kesehatan tanpa menggunakan obat-obatan kimia. Memang mas bru dan mbak sis bisa membeli buku lengkap kesehatan alami, atau search di google tentang kesehatan alami. Tapi juga gak ada salahnya kalau saya memberikan informasi buagus buat mas baru dan mbak sis semuanya. Yuk kita simak yang satu ini.

Tahukah kalian daun Jarak? Orang Jawa lebih mengenal dengan nama “godong buto”. Daun jarak ternyata memiliki khasiat untuk mengurangi kembung-kembung perut kita. Caranya ada banyak… ambil daun jarak lalu pilin-pilin dengan tangan sampai keluar getahnya, tapi jangan sampai banyak-banyak, cukup sekedar memancing getahnya keluar. Lalu tempelkan di mana…? Ya jelas di perut. Kalau di gigi berarti anda lagi sakit panu.

?????

Lalu bisa jadi dipanasi saja sampai daun tersebut menjadi hijau gelap, kemudian tempelkan di perut. Cara memanasi bisa jadi menggunakan api lilin, atau dengan air panas, atau dengan piring panas, atau bisa jadi dengan Loop – jika sabar.

Kemudian satu lagi dari sumber yang sudah tau khasiatnya, daun Sabrang…?

Ada yang tau apa itu daun sabrang??? Itu kata orang Jawa, kalau kata orang Indonesia daun cabai rawit. Daun ini ternyata berkhasiat untuk mata. Nah caranya bagaimana, begini,,

Ambil buah cabai dan daunnya. Kunyah buah cabai sampai lembut, lalu keluarkan. Kemudian kunyah juga daun cabai, bersamaan kunyahan buah cabai tersebut tempelkan di mata. Yang jelas hasilnya, mulut dan mata anda akan panas.

Hehehehe…. Maaf tulisan yang diwarna merah ini hanya orang gila yang nulis…

Yang benar adalah kunyah daun cabai rawit lalu tempelkan di pelipis mata kita. Maka, yang namanya mata kecapekan, mata layu, mata sakit habis begadang lama. Tempelkan saja kunyahan daun cabai rawit. Insya Alloh sembuh…

Ada lagi nie, kita bersyukur dari dulu garam rasanya asin, brambang (bawang merah) rasanya pedas “tranyas”, lalu yang namanya jeruk purut itu kuecutnya bukan main. Pertanyaannya, kalau sudah tau rasanya macam benda itu lalu untuk apa? Pertanyaan bagus.

Jawabnnya pasti bukan untuk diminum, dan yang jelas lagi bukan untuk obat tetes mata. Apalagi untuk obat kumur, buat “ngilangin” bau sedap. Yang benar adalah 3 macam bahan tadi ditumbuk atau diulek atau dihancurkan – jika masih g paham, gak usah baca – kemudian dioleskan ke bagian-bagian tubuh seperti betis, paha, lengan, kening, dada dan perut. Tujuannya apa?

Jawabannya… untuk penurun panas. Jawaban ini benar. Karena waktu saya kecil menggunakan 3 bahan dapur ini untuk menurunkan panas saya. Maklum dulu masih kecil selalu main dipanasan, jadi kalo pulang rumah tubuh jadi panas.

Nggak se… maaf ngelantur lagi… yang betul tu ketika tubuh kita panas Karena demam, maka obat tradisional yang bisa digunakan adalah seperti ini. Bawang merah + jeruk purut + garam dihancurkan jadi satu lalu dioleskan.

Yang selanjutnya…

Ada yang tau merang itu apa? Ada yang tau…?

Berarti mau tau jawabanya… mau tau? – kita nantikan dulu setelah lewat yang satu ini – JAMA’AAAH….. woooi!!! OOO JAMA’AH… Wooi…

ALAHAMDU! LILLAAAH…. (kalo yang nonton ini ngatain seru, berarti nganggap OVJ dah g lucu lagi).

OK… merang merupakan bagian anatomi tubuh tanaman padi. Merang itu letaknya pada tempat keluarnya bulir padi. Jadi kalau ada yang melihat bulir padi, berarti gagang penyangga bulir padi itulah yang dinamakan merang. Beda sama akar padi, kalau akar padi berada di dalam tanah… ada yang menanyakan akar tadi…? OK… kalau g ada berarti g perlu ya di jawab. Lanjut!

Jadi, merang itu digunakan untuk keramas, bahan yang digunakan untuk keramas oleh orang-orang jaman doeloe. Caranya bagaimana. Caranya merang itu dibakar… setelah dibakar jadi apa ya? Tolong dibantu ya?

Sim salabim jadi apaa prok prok prok!!

Jadi abu pemirsa… lha. Abunya itulah yang dicampur dengan air kemudian disaring airnya. Lalu air saringan tersebut digunakan untuk keramas. Dengan cara air tersebut sedikit demi sedikit di siram ke rambut, lalu di “ucek-ucek” dengan tangan sampai berbusa.

Dan air ini boleh juga bagi kalian semua yang ingin berbusa mulutnya, tinggal air masukkan ke mulut lalu kumur-kumur. Kurang lebih 10 detik mulutmu akan membusa. Gak percaya? Coba aja…

Abu merang ini sudah digunakan oleh moyang kita bangsa Indonesia, untuk menghitamkan rambut dan mempertebal helai-helai rambut. Makanya, rambut orang dulu lebih lembut dan tebal daripada orang sekarang, karena yang mereka gunakan untuk keramas adalah bahan alami, natural.

Cukup itu aja… sekian semoga bermanfaat.

Maaf kalau ada salah…

Talk Show: Provocative Proactive

Hari raya merupakan kemenangan bagi ummat muslimin di dunia, dan bagi mereka yang memeluknya. Hari-hari tersebut dijadikan oleh kaum muslimin sebagai moment untuk saling memaafkan, saling mencintai, menyuburkan kembali tanaman perdamaian dan memupuk kembali dengan pupuk saling memaafkan dan saling mencintai.

Bahkan sebelum tibanya hari rayapun, semua orang berusaha beramai-ramai mempersiapkan hari tersebut. Sampai dari makanan khas yang menjadi icon hari raya, pakaian serba baru, jajanan khas juga baru-baru, “istri baru… ehmm”.

Tapi dari kerumunan manusia yang lagi gila-gilanya menata kesempurnaan hari rayanya, ternyata ada sedikit dari beberapa orang yang berperilaku lain.

Ceritanya ketika saya akan berangkat menuju ke kampung, waktu itu masih pukul 10 malam, saya lagi menonton TV yang acaranya semacam talk show, judule provocative proavtive. Lumayan untuk mengisi jam-jam yang kosong malam itu, maklum pemberangkatan jam’ah riyoyoan keluarga saya tepat pukul jam 1 malam, So, g ada salahnya saya nonton TV.

Ketika menonton acara tersebut, yang saya pikirkan adalah sebuah wahana atau wadah bagi kita untuk selalu berfikir kritis, logis, sesuai dengan landasan yang pasti, merdeka. Sesuai dengan judul TS (Talk Show) tersebut yaitu provocative proactive. Provocative biasanya ini selalu bersinggungan dengan pengertian “memancing” sesuatu yang sensitive untuk diberitakan kepada khalayak, atau pemikiran-pemikiran yang serba “aneh” dan “membahayakan” bagi kita semua, yang sebenarnya tidaklah perlu diceritakan karena akan memberikan dampak isu SARA.

Sedangkan proactive-nya adalah berfikir kritis, bersama-sama kita memacu apa yang selalu kita kerjakan ini untuk ditanyakan, agar tidak hanya sekedar ikut-ikutan. Proactive selalu identik tanggap dengan isu-isu, kemudian diangkat ke publik dengan landasan yang tepat. Selalu aktif dalam mengomentari masalah terkini dengan rujukan-rujukan yang dapat dipercaya, dan dapat memberikan konklusi yang tepat, agar arah selanjutnya tidak salah kaprah lagi. Mungkin secara umum pengertiannya seperti itu.

Kemudian dari acara TS ini, ada pembawa acara yang sudah dikenal banyak orang yaitu Pandji Pragiwaksono, kemudian ada Raditya Dika, lalu ada si kribo yang dulu main di extravaganza yang saya lupa namanya, dan ada cewek disitu. Kemudian mendatangkan seorang narasumber penulis buku.

Lalu dari perbincangan malam tersebut keluar beberapa pernyataan-pernyataan yang dirasa kurang ada landasan yang kuat. Beberapa contohnya:

1. Ummat islam ini cenderung mengharamkan sesuatu yang tidak semestinya diharamkan, salah satu contohnya mengucapkan selamat natal kepada “saudaranya” yang beragama lain… kemudian narasumber tersebut menyatakan, “ di alqur’an saja mengajarkan untuk memberikan selamat kepada agama lain, seperti contohnya selamat natal.”

Yang saya fikirkan saat itu adalah ayat di bagian mana?, surat apa? Juz berapa? Halaman berapa kalau saya boleh tau?. Kemudian saya menunggu dari Pandji apa ada nanti nomor telepon yang digunakan untuk saling menanggapi atau adakah yang menyanggah. Ternyata nihil…

2. Kemudian sang narasumber yang saya lupa namanya siapa, karena “lupa belum berkenalan waktu itu”, mengatakan bahwa Pak Soekarno belajar islam itu dari buku-bukunya orang ahmadiyah. Dia bilang seperti itu dengan bukti seperti apa… tulisan? Ataukah ada arsip nasional dalam bentuk video yang dapat didengar oleh banyak orang…? Bisakah saya cari di youtube untuk melihat bukti-bukti sahnya pernyataan itu… tolong kalau ada yang tau, saya minta alamat web-nya.

3. Kemudian juga si narasumber berusaha mengetengahkan tentang persaudaraan yang memiliki tingkatan. “Persaudaraan memiliki 3 tingkatan, tingkatan terendah adalah persaudaraan keagamaan. Kemudian tingkatan di atasnya adalah persaudaraan kebangsaan. Dan yang paling tinggi adalah persaudaraan kemanusiaan.” Kata Dia.

Lalu pertanyaannya, pernyataan seperti ini ia dapat dari mana? Buku siapa? Kalau bukunya orang barat, saya tidak akan pernah membacanya. Karena kalau kita melihat bahwa tingkatan persaudaraan tertinggi adalah dalam hal kemanusiaan, mengapa Negara Iraq waktu itu di bombardier oleh Amerika yang disinyalir memiliki “bom nuklir”, apa sekarang ada hasilnya? Bom-nya ada di sebelah mana? Kemudian tersiar kabar di internet, dan saya juga mendapat kiriman email dari seorang teman berupa video streaming, entah ia dapat darimana. Video tersebut direkam ketika seorang wanita muslimah diperkosa didalam penjara Abu Ghuraib, Iraq. Kemudian laporan dari wartawan aljazair bahwasanya tentara Amerika – waktu itu – memasuki rumah seorang keluarga orang Iraq, lalu terdapat orang tua yang tidak memiliki daya untuk melawan. Dimasukkan orang tua tersebut ke dalam almari lalu diberondong dengan senjata serbu. Keluar mengalir darah dari balik almari. Sang cucu tidak dapat mengatakan apa-apa sampai menjadi gila.

Jika memang persaudaraan kemanusiaan adalah yang tertinggi, kemudian jika teori yang didapat dari tulisan orang barat. Mengapa tragedy menjijikkan di Iraq ini dilakukan oleh orang barat juga?

Dan yang paling jelas, bukti sudah didepan pelupuk mata Negara Adidaya – Amerika – yaitu tentang polemic palestina, mengapa orang yahudi dibiarkan dengan nyamannya melucuti nyawa-nyawa penduduk arab palestina yang tidak memiliki kekuatan yang sama halnya orang yahudi? Bahkan dengan terang-terangan orang yahudi membantai warga palestina dengan keji… prinsip persaudaraan yang dikemukakan itu dari bukunya siapa kalau saya boleh tau?

3 poin di atas hanya perwakilan dari banyaknya pernyataan yang bagi saya janggal dan tidak diperjelas dengan teori yang mumpuni. Okelah acara tersebut memang sangat provokatif, akan tetapi kalau disandingkan dengan proaktif, sudah seharusnya acara “jagongan” tersebut juga memberikan landasan-landasan yang dapat kita lihat dan kita baca atau kita dengar bahkan kita lihat malahan…

Cuman di sini saya tidak dapat akses apa-apa dari acara tersebut untuk melihat bukti-bukti konkrit tentang apa yang mereka ucapkan mas bru… mbak sis…

Pro aktif, sekali lagi yang saya bicarakan di sini, namanya saja proaktif, jadi tidak hanya giat dalam membuat pernyataan atau kesimpulan. Tapi juga terdapat sandingan berupa bukti nyata yang pasti, yang menjadi landasan pernyataan narasumber tersebut…

Saya setuju acara tersebut ada, dan saya juga sangat mendukung jika terdapat acara yang memberikan sindiran-sindiran “nylekit” buat kita sendiri. Dalam hal mengkritisi tubuh sendiri itu tidak berdosa dan tidak salah, apa lagi terang-terangan… dengan itu kita menjadi malu dan tidak akan menglanginya lagi. Saya suka itu.

Tapi, dari kritisi-kritisi yang keluar dari mulut kita, harus didampingi bukti juga… jangan hanya sekedar “nylonong” memberikan pernyataan. Itu yang menjadi poin bagi saya, jadi acara ini tetep ada, akan tetapi perlu adanya penguat dari pernyataan tersebut. Jika tidak ada bukti sama sekali, maka tidak perlu adanya acara provocative proactive, tapi yang ada adalah acara Talk Show Provocative saja…

Sekian dari saya, semoga bermanfaat.

Postingan Terbaru Kami

BELAJAR HURUF HIJAIYAH UNTUK SANTRI PRA JILID METODE UMMI DENGAN GAMBAR ; ukuran kertas (40x60) cm

 Semoga bermanfaat, silahkan dikopas sesuai keinginan saudara-saudara semuanya.

Postingan Terdahulu Kami