Sabtu, 05 November 2011

PELAJARAN DARI PERMAINAN FC BARCELONA

Bagi kita semua tentu tau apa itu sepak bola. Bola hanya satu biji ditendang oleh 22 pemain, dilempar-lempar bahkan dengan heading… itulah permainan yang dilakukan di petakan berukuran 100 x 45 m kurang lebih, berumput dan bergaris. Semuanya pun sudah tau apa itu sepak bola, dan tidak perlu saya menjelaskan panjang lebar di sini.

Kesebelasan sepak bola juga banyak sekali di dunia ini, tanpa terkecuali Indonesia. Namun saat ini saya tidak mengulas tentang persepakbolaan Indonesia dan problematikanya. Saya lebih cenderung membahas kesebelasan yang sekarang ini menjadi bintang di segala kandang sepak bola Negara dan kesebelasan manapun. Yah… itulah FCB atau Barcelona FC.

Berdomisili Negara Spanyol. Kesebelasan ini dipimpin oleh Pep Guardiola. Dengan pemain bintang yang kurang lebih tidaklah kalah dengan gemintangnya pemain Real Madrid. Sangat mengesankan jika kita melihat pertandingan Barcelona melawan musuh manapun, mereka selalu tampil mengagumkan, tampil rileks, tampil penuh strategi, tampil penuh percaya diri, dan tidak ambisius. Meskipun semua hal pekerjaan memiliki target ke depannya.

Kurang lebih dari sekian pertandingan mereka telah memberikan banyak prestasi untuk kotanya, dan banyak sekali gol-gol indah yang dibuatnya, assist yang juga membuat para penggemarnya berdecak kagum melihatnya. Begitu juga prestasi yang silih berganti memberikan namanya semakin banyak dikenal dunia. Bahkan baju istimewa mereka pun digunakan oleh pemain AREMA meskipun dirinya tidak dibayar oleh Barcelona…

Itulah perjalanan karir kekuatan dan strategi brilian klub catalan bernama Barcelona. Meskipun dengan beberapa pertandingan yang kita dapati mengalami kekalahan, tidak akan ada penyesalan atau kekecewaan karena dibayar dengan permainan indah mereka semuanya. Karena yang namanya rizki kemenangan adalah kehendak Alloh semata yang menentukannya.

Dari sini saya dapat menggambarkan dalam dunia nyata kehidupan kita. Bekerja, bermain, bejalar, menuntut ilmu, meraih impian, meraih kekuasaan, meraih prestasi dan lain sebagainya. Itu semua perlu kita lihat gambaran nyata yang selalu dilihat oleh kebanyakan orang saat ini, pertandingan sepak bola Barcelona FC.

Banyak memang yang mengaguminya, karena mereka pantas untuk dikagumi. Mereka selalu all out dalam setiap pertandingan, begitu juga dengan kita seharusnya. Selalu all out dalam kegiatan, selalu berusaha bermain cantik dalam setiap kegiatan kita, tidak ambisius yang mematikan diri sendiri, meskipun hasilnya pun hanya Alloh yang tahu, kita mesti harus belajar untuk selalu giat dan disiplin dalam meraih prestasi. Bersabar mencari celah untuk memperolehnya. Selalu percaya diri dalam semua kondisi meskipun mengalami kegagalan. Mungkin perlu saya berikan beberapa pelajaran yang dapat saya ambil dalam pembahasan kali ini:

  1. All Out, segala daya dan upaya dicurahkan untuk meraih kemenangan atau keberhasilan.
  2. Pantang menyerah dan selalu berusaha membuat strategi-strategi baru untuk meraih kesuksesan
  3. Selalu percaya diri dalam berusaha meskipun kegagalan justru menanti di depan mata karena ketidak tahuan kita tentang yang ghaib
  4. Selalu semangat untuk mengejar kesuksesan meskipun berakhir gagal.
  5. Selalu bersabar dan penuh dengan keyakinan, pasti ada celah, kesempatan, peluang untuk meraihnya.
  6. Menikmati apa yang dikerjakan saat ini, tidak terburu-buru untuk mengerjakan yang lainnya atau terburu-buru untuk memperoleh hasilnya.
  7. Rileks atau easy going, tidak kaku atau cenderung monoton dalam bekerja. Lebih dijadikan have fun, senang-senang. Karena segala hal yang kita lakukan adalah untuk kesenangan diri kita.
  8. Pasrahkan segala hasil hanya kepada Alloh, bukan kepada yang lainnya.
  9. Pasti hasil menanti dengan penuh pasrah untuk kita peroleh.

Saya yakin semua orang memiliki upaya untuk mengembalikan semangat berusahanya dalam merubah nasib ke depannya. Bisa jadi tidak dengan cara seperti ini, atau seperti ini. Silahkan, yang penting intinya adalah tidak menyalahi aturan Alloh, dan untuk kesuksesan dunia dan akhirat.

Senin, 19 September 2011

Stand Up Comedy on Letter

Stand up comedy yang pernah saya singgung di tulisan terdahulu. Membuat saya berfikir bagaimana juga kalau membuat stand up comedy ala tulisan. Berfikir dan juga mengkritisi apa yang kita lihat, dengar, rasakan atau bahkan yang kita lakukan sendiri.

Mungkin dari beberapa teman-teman semua perlu adanya sebuah bahan atau berbagai bahan untuk dikemukakan ke semua orang di depan panggung. Maka perlu adanya membaca artikel ini.

Tidak dapat saya mulai dengan cara basa-basi, karena saya bukan tipikal orang yang pandai basa-basi.

Pertama dan sampai selanjutnya mas bru dan mbak sis.

Ada yang pernah melihat movie Islami ala Indonesia yang digubah dari tulisan habiburrahman El Shirazy???

Gara-gara tingkah polah tulisan dialah berbagai judul sinetron bermunculan menggunakan tema serupa. Akhir-akhir ini ada sebuah sinetron bergaya islami menggunakan judul “kupinang engkau dengan bismillah”. Gambarannya pun bisa mulai terbaca, bisa jadi pinangan yang laki ini karena milih cewek yang solehah, mungkin. Bagi para sineas sinetron lainnya, bisa jadi akan menggunakan judul “kupinang engkau dengan istighfar”. Sinetron ini bertujuan menggambarkan keterpaksaan seorang lelaki menikahi perempuan yang tidak semestinya ia cintai, akhirnya ia meminang si cewek dengan banyak-banyak istighfar.

Seperti ini apa jadinya nanti. Sinetron sudah mulai merambah hal-hal yang sifatnya agamis.

Lagi-lagi iklan tivi di Indonesia juga smakin tidak adil. Coba bayangkan.

Segala hal yang namanya iklan tivi, pasti memberi tahu cara-cara pemakaian atau cara membuat atau cara mengaktifkan atau apalah. Suatu contoh, iklan shampoo, kita melihat dengan jelas meskipun lebay keliatannya, jelas sekali terlihat cara menggunakannya. Kemudian iklan sabun, cara menggunakannya pun juga tau, meskipun juga kita tidak akan pernah mandi dengan senyam-senyum di kamar mandi.

Adapun juga iklan pasta gigi, bagaimana caranya dan seperti apa hasilnya jika menggunakan pasta gigi tersebut, meskipun hasil nyata yang kita lakukan tidak seputih kapur “gamping” di iklan. Yang tidak jelas adalah iklan pembalut…

Gak adil sekali… koq gak diliatkan cara makainya bagaimana, kemudian hasilnya seperti apa… itu lho yang jadi masalah.

Kita di sudut jalan meminta keadilan, kebenaran… lha wong kita sendiri aja gak bisa adil koq… ya to??

Indonesia itu serba bisa koq, bisa segala hal… sudah susah payah para penyanyi menjual suara indahnya, malah dibajak sama orang-orang kita sendiri. Jika seperti ini, bisa jadi perilaku suka meng-imitasi barang jadi tidak terbatasi lagi. Cewek imitasi, gadis bajakan, cowok harga miring, bisa jadi titit imitasi… karena di Negara kita sudah mulai suka yang imitasi… karena menyandang predikat yang sangat disenangi kalangan rata-rata penduduk kita, yaitu murah meriah. Ya to…

Pasti dari yang membaca tulisan ini juga senang… senang kalau punya cewek bisa diajak ke warung makan nasi imitasi, diajak ke salon make sampo bajakan, diajak ke mall make motor tembakan, atau bisa jadi cewek cowoknya sama-sama imitasi…

Hal aneh pula yang saya rasakan sampai sekarang ini adalah lampu lalu lintas… kenapa warna yang dipakai harus merah… kuning… hijau… ngga’ ada warna lain apa?

Coba ke’ pake warna putih untuk jalan, warna biru untuk hati-hati atau kurangi rem alias gas pol… - meskipun aslinya kurangi kecepatan, tapi kebanyakan malah tancap gas… - , warna ungu untuk stop… kenapa harus merah kuning hijau??? Gitu lho..

Mbok ya yang kreatif dikit gitu lho Negara ini, dominan kita ini selalu menirukan Negara lain, cenderung mengatai Malaysia sedang krisis identitas, malah kita sendiri yang sedikit demi sedikit identitasnya mulai dibuang… benar??? Jawab benar aja mas bru.

Sedikit memaksa tapi juga ada benarnya…

Adapun sekarang helmet yang sudah memenuhi standar SNI, banyak bermunculan merk-merk dagang di jual di jalan-jalan. Masiiih ada yang menggunakan helm tidak memenuhi standar SNI. Helm bertanduk, helm berbulu, helm berkumis… emang kalau nanti jatuh tanduknya bisa ngapain??? Bulunya bisa apa??? Kumis??? Hadoooh….!!!

Kalau seperti ini mungkinan besar pasti nantinya ada helm bergading, helm bertaring, helm memiliki belalai, helm berleher panjang, helm bercula. Sekalian aja pak polisinya berseragam tutul, bersurai, bertanduk.

Dangdutan pula… kenapa se dinamakan dangdut… karena suara gendangan tu dominan “Ndang… Ndut”. Seperti itu…

Lha sekarang ini dari berbagai artis dangdutan terutama jawatimuran. Banyak bermunculan orkes-orkes lain selain sonata dan moneta. Mereka bermunculan membawa genre baru dengan dangdutan berpakaian seksi ala pornstar…

Jadi, kata dangdut sudah tidak lagi harus dipakai oleh aliran lagu yang satu ini. Yang lebih cocok aliran lagunya adalah “NdangKenthu”… karena gendangannya selalu diiringi dengan goyangan pantat yang mendal-mendal dan bisa dilihat oleh banyak orang. Sampai-sampai ada julukan goyang ngebor, gara-gara sering ngebor rahimnya jadi soak. Sekarang dah berhenti paling…

Ada lagi goyang ngecor, itu goyang ngecor atau goyang-goyangin “batang”???

Muncul lagi goyang kayang… prasaan orang kayang gak perlu goyangpun juga bisa kayang…??

Sukanya acara tivi kalau memiliki acara islami, membahas masalah halal-haramnya makanan atau kejadian-kejadian sesuatu. Bukannya kepada yang ahli untuk memberikan jawabannya, malah artis yang dimintai jawaban. Gak salah tu acara??? Sama saja kalau kita berkendara naik mobil dengan teman-teman gitu, pas dijalan mogok. Lalu ada yang bilang, “wah ini mesinnya rusak ini.” Mungkin bisa dikatakan mendekati kebenaran. Ada lagi, “bukan, bisa jadi air radiatornya…”. Tidak jauh dari benar. Lalu ada lagi yang nyleneh, ini orang yang gak tau ilmunya tentang mobil, “bukan… bukan itu… kaca spionnya barang kali yang jadi mogok…”. Apa ini patut dibenarkan? Tentunya tidak kan… gila bener! Bukan orangnya malah disuruh ngasi jawaban.

Sekarang ini sudah mulai bermunculan mainan-mainan yang semakin mempermudah anak kecil menggunakannya, dulu waktu hari raya, pas saya ada di Surabaya, ketemu dengan saudara membawa anaknya ke kebun binatang. Mungkin ingin mengenalkan kerabat ayahnya yang dipiara di sana kali ya… biar anaknya tau, “ini lho nak, turunan ayah dulu.” Jawab si anak, “emang ayah keluarga binatang??”. Si ayah nimpali, “kita kan keluarga hewan tuju turunan.” Sang anak Tanya lagi, “koq ayah manusia?”. Dengan sedikit menyesal ayahnya menjawab, “ayah turunan ke delapan…”. ????

Nggak becanda, maksudnya gini, di dalam wahana kebun binatang yang rata-rata dipamerkan serba-serbi binatang, ternyata ada penjual mainan anak kecil seperti alat tiupan balon air. Jadi ada airnya yang dicampur sabun, kemudian ada alatnya tu, yang dicelupkan ke airnya, lalu tinggal tekan tombol, balon-balon kecil berhamburan keluar dari “congor” alat itu. Ini sebuah pertanda yang nantinya pasti ada mainan atau bahkan diluar mainan, yang juga nyleneh.

Kita kan cenderung berupaya berfikir diluar kotak, out of the box. Kemungkinan besar tahun-tahun berikutnya, ada restoran, warung atau apalah sejenis itu. Para konsumen gak perlu piring, gak perlu sendok garpu gelas, tinggal nganga mulutnya langsung masuk makanan ke mulutnya. Jadi tinggal duduk, “pesen apa mas?”, Tanya pelayan. “pesen sate 20 tusuk”. Langsung seketika itu 20 tusuk sate se tusuk-tusuknya masuk ke mulut ketika konsumen nganga di warung itu. Atau bisa jadi lagi di jalan naik bus, eee perut lagi pengen download – maksudnya ingin be’ol -, tapi ga’ ada toilet. Jelas memang udah kebelet terus lagi naik bus. Uyel-uyelan, kepala pusing. Nunggu bus berhenti.

Bisa jadi tahun-tahun ke depan gak usah nunggu bus berhenti. Tiap kursi bukan dalam bentuk tempat duduk, tapi toilet duduk, jadi gak usah susah payah nahan, tinggal losss ahhh… masalah bau, hanya satu kali dua kali masyarakat ngomel, tapi selanjutnya udah terbiasa.

Yang aneh lagi tau ngga’ kalian, dubai dan kawan-kawannya ternyata membuat pulau buatan di pesisir laut dubai. Sekarang yang ada dan sudah beroperasi, palm island, dreamland, terus apa lagi?? Banyak lah pokoqnya. Coba dipikirkan… kenapa mereka berlomba-lomba membuat rumah, atau hotel yang sebenarnya sudah ada tempat yang gak perlu susah payah membuat di tengah laut? Ini kan pemborosan namanya… bukan karena Negara kita kere terus gak bisa membuat hal seperti itu, lalu dikatakan saya ini iri ama Uni emirat arab, tidak… tentu tidak.

Lama-kelamaan ni, ada lagi satu Negara mungkin, membuat samudera air di tengah daratan. Samudera impian, dream ocean. Hutan buatan di tengah laut… dream forest ocean. Pangkalan ojek laut, perempatan laut Indonesia. Lampu lalu lintas lautan. Bandara gak ingin kalah, mereka mungkin membuat trotoar angkasa, PKL di rute-rute pesawat, nanti ada di depan kaca pesawat ada tulisan jauh dekat 10ribu, pesawat full ac, tidak ber ac, full music. Pesawat regular, jadi kaca jendela full buka terus ketika perjalanan.

Mulai muncl lagi mobil dari eropa raya, membuat mobil impian. Impian lagi. Mobil yang bisa dikendarai darat dan laut. Mobil ini namanya mobil ampibi. Cuma repotnya kalau sudah di laut terus ke darat, pakaian yang dipakai basah gak bisa kering. Itu yang jadi masalah. Kalau saya boleh usul, ketika habis dari laut, pakaian basah. Langsung ada tombol dress draiyer. Sekali tombol tinggal pilih berapa drajat panas yang diinginkan, langsung pakaian bisa kering. Cuma pilihan minimal 50 derajat celcius, biar gak laku. Aneh sekali sekarang ini…

Ada yang ngeliat gak di tivi-tivi, ada orang mengumpulkan omplong-omplong plastic dari minuman, dikumplkan jadi satu, lalu diatasnya diberi tanah, dan diberi tanaman pesisir seperti bakau. Dan disisi yang lain terdapat tempat tinggal pembuatnya. Apa gak salah nie… koq ya repot amat membuat rumah dari kumpulan plastic, terus apalah… jadinya seperti itu. Tanah kan masih buanyak… yang kosong masih ada. Koq ya mbuat yang aneh-aneh… gitu lho.

Kelakuan orang ini bisa-bisa mancing orang yang sma gilanya dengan dia, membuat hal aneh pula.

Ngumpulkan sabut kelapa dijadikan satu terus dibuat kapal mini, terus orangnya melakukan perjalanan laut, dari tanjung perak ke pulau Madura. “saya mengarungi samudera ini dengan kapal buatanku, dari kumpulan sabut kelapa.” Whoaaa…. Langsung dapat rekor muri, pembuat kapal dari sabut kelapa, perjalan dari sana ke sini. Ya kira-kira 3 kiloan lah.

Atau ngumpulkan bekas potongan rambut, dijadikan satu buat hiasan di body luar mobil, atau rumah, yang dilapisi dengan kulit manusia, atau bisa jadi pengoleksi gigi manusia, ia kumpulkan entah gimana caranya, ia buat penghias pagar depan rumah, lalu ada tulisannya, “Always Smile with us”. Tiap pagi butuh puluhan pasta gigi untuk menggosok gigi-gigi yang ada di pagar rumahnya.

Hiasan rumah yang mengelilingi dalam ruangan, biasanya juga ada yang aneh-aneh. Ada yang tau kan…???

Lama kelamaan bermunculan lagi nie, asbak dari batok kepala manusia atau kera, pot teras dari bekas wc duduk, aquarium dari ban truk, kursi ruang tamu dari aspal jalan. Biar kalo ada tamu gak lama-lama di rumah. Atau bahkan gantungan kunci dari cpu computer, hampir mirip dengan kalung saykoji bisa-bisa nie.

Satu lagi, tapi bukan yang terakhir. Bank Indonesia akan mengeluarkan uang kertas terbaru yang akan memberikan pelayanan khusus bagi penyandang tuna netra. Jadi entah di sisi sebelah mana nantinya, uang kertas Indonesia ada huruf brailer agar orang buta bisa mbaca kalau ini uang, atau ini uang berapa nominalnya. Menurut mereka ada pasal dalam UUD ’45, bahwa tiap-tiap warga Negara memiliki hak yang sama. Kurang lebih seperti itulah. Ya mnurut saya masih kurang, bagi penyandang buta warna kan belum. Kalau bisa nantinya sekalian selain hurup brailer, tiap warna-warna yang digunakan dalam kepingan kertas mata uang yang baru, ada keterangan. “ini warna biru, ini warna merah, ini warna kuning”, biar orang buta warna tidak merasa terpinggirkan juga. Ya memang perlulah hal-hal seperti itu, kalau dikatakan gak perlu ya monggo…

Bangsa kita juga tidak mengajarkan untuk membuat lulusan berkarya, tapi lulusan yang senang berkomentar, seperti kita-kita ini… kan namanya aja stand up comedy… tertawa yang cenderung menertawai diri sendiri. Kalau gak suka, gak usah dibaca, karena tulisan ini bukan untuk dibaca koq, tapi untuk dirasakan.

Selalu di tiap-tiap acara apapun, dalam seminar, dalam sepakbola, dalam perekonomian, dalam masalah social. Kebanyakan yang bermunculan adalah tokoh-tokoh pakar di bidangnya yang dibahas, dengan gelar yang lebih panjang daripada namanya, yang hanya berkomentar…

Kenapa??? Kenapa harus mereka yang dimunculkan…?

Banyak sekali yang jadi komentator dan bahkan menjadi komentator lebih banyak meraup keuntungan dibanding mereka yang aplikatif. Buktinya…buanyak.

Komentar sepakbola, komentar politik, komentar ekonomi, komentar sejarah, komentar apalah namanya… banyak lah.

Kalau saya pribadi, ini pertanda bahwa Negara ini membina masyarakatnya untuk suka berkomen saja, sekarang sudah banyak jejaring social tumbuh dan digandrungi para komentator. Kalau gak komen gak gaul. Update status… RT, atau apalah yang rata-rata hanya sebatas komen… yang gak habis piker tu, tiap kali buka facebook, ada komen “wuuuaaaahhh… hari ini aku capek.” Terus kalau kamu capek, untungnya saya mbaca tulisanmu itu apa??? “Hari ini aku bête”. Itu kamu, lha wong saya ndak koq, gunanya apa?? Gak bermutu sama sekali. Gitu ya ada aja yang ngasi komen atau gak gitu ngasi jempol.

Lebih-lebih nanti ada lagi nie, komunitas komentator, jadi tiap kali ada masalah slalu ngasi komen. Umpama temennya lagi gak bisa BAB, terus mengeluh, “aduuuh sakit benerrr… 3 hari gak bisa keluar…”. Yang benar seharusnya kan ngasi nasihat, minum obat apa kek. Kalo bagi komunitas komentator ini, malah mereka berbagi komentar untuk didengar oleh penderita. “sepertinya teman kita lagi sakit ngga’ bisa BAB, ini bisa jadi pertanda bahwa ia makan makanan yang tidak berserat. Bagaimana bung pendapat anda??”. Tanya presenter komunitas komentator, “OK bung, kurang lebih seperti itu bung, bla… bla… bla…”. Kalau saya sebagai penderita, jawaban saya Cuma satu. “JANCOK!!!”

Menyebalkan sekali, menganggap kita sebagai temannya, tapi hanya bisa memberikan komentar yang gak ada gunanya. Dan tidak aplikatif…

Sesama polisi nie, terus dilapori warga ada maling.Lalu meluncur ke TKP, bukan malah mengejar tapi malah saling memberi komentar. “saya rasa maling ini mencuri uang ndan, - kadang polisi suka gitu kan - , buktinya dari cara mereka berjalanpun seperti ini ndan. Menurut anda ndan??”. Jawab komandannya, “ ya… bagi saya bukan seperti itu briptu, mungkin maling lagi buru-buru karena ketahuan warga setempat, jadinya bekas kaki maling seperti ini.” Si briptu menyahut, “OK, bagaimana bapak-bapak, ada yang bertanya…?, saya rasa cukup ya. OK”. Itu maling dah keburu lari pak!!!

Jadi, kalau seperti ini jadinya, para perampok, para koruptor makin aman donk. Karena yang banyak hanya yang memberi komentar, bukan yang bekerja untuk menangkapi mereka… mungkinan besar ini yang dialami sama Negara ini. Koruptor gak bisa ditangkap karena yang diekspos hanya orang yang bisa berkomentar saja.

Yang tidak ada komen tu, dan langsung aplikatif itu, kalau ada cowok nemui cewek, cewek bilang, “baaang… saya lagi jablai..”. Laki brangasan, jawab, “Minta berapa mbak…??”. Langsung nyambung udah… aplikatif….

Mau makanpun masiiih aja sempet-sempetnya komentar. “menurut saya makan disitu nggak enak bro, mending tempat lain aja, ya gak tau se kalau kalian ngrasa di situ enak, mending sana aja.” Yang lain jawab, “emang situ gak enak? Bagi saya ga’ tu… malahan yang disana yang ga’ enak.” Lainnya nimpali, “dua-duanya gak enak, lidah saya tu paling tau rasa makanan enak seperti apa, di sono lho baru enak.” Semua jawab keberatan, “waduuuh… jauh brooo…”. Yang terakhir ngasi komen, “gimana kalo gak makan aja?, tidur… besok bangun, lapar… tidur lagi, seperti kata mbah surip, tidur lagi. Ya tunggu mati aja udah… enak kan??? Gitu aja koq repot. Ayo!”. Jama’ah pada, “????????”.

Ini yang berakibat gak take action… cenderung pikar-pikir… memang perlu dipikirkan, tapi gak gitu-gitu amat pak dhe!

Lagi nie, ada yang suka lagu Indonesia gak, saya rasa sekarang ini boyband-boyband Indonesia berplagiat ria ala koreanesse. Rambutnya, gayanya, mukanya, modelnya. Emang budaya kita gak bisa apa dibuat boyband???

Iya kalau korea asli, mereka pahamnya gerakan seperti itu bagi mereka aduhai. Tapi kalau menurut kita, ya ampuuut… seakan-akan kita melihat seperti babu-babu berdansa modifikasi cara ngepel lantai, dancing hand ala bersih-bersih kaca jendela, dst. Kita kan sudah punya gaya sendiri, kenapa harus pake gaya orang…

Simpulannya mereka-mereka ini hanya mengekor, gak jauh beda ama pantat knalpot. Cenderung selalu bersuara sama seperti suara mesinnya. Dihias apapun gayanya, ya sama… ente itu pantat knalpot…

Sementara mungkin ini dulu ya…

Maaf kalau gak ada yang salah dari yang saya tulis. Kurang lebihnya terima kasih…

SUPERMARKET SARJANA

Sore hari waktu Malang, kira-kira pukul 4 sore lebih sedikit. Saya bersama teman satu kos boncengan naik sepeda motor. Keliling cari warung kopi biar gak “mateng” di kosan aja.

Setelah lama keliling-keliling jalan buat bokong ngapal alias panas, mending berhenti di warung kopi aja biar gak ngapal permanen. Lalu berhentilah kita di warung kopi yang mungkin sudah lama dibangun, tapi polesan cat tembok yang masih bau, berwarna putih dan merah, kemudian sisi dinding kiri kanan berlogo rokok. Kemungkinan perusahaan rokok lagi promosi di warkop ini, maklum warkop ini basis berkumpulnya para roker alias para cadas ngumpul jadi satu di sini. Tau gak lagu cadas?? Itu lho, lagu dengan suara serak-serak, biasanya lagu-lagu tersebut digunakan latihan bagi mereka yang ngga’ bisa ngeluarkan ria’ atau lendir dari kerongkongan mereka. Aliran music ini namanya cadas semi muntah-muntah. “Mbloke’ Song”.

Pesan 2 cangkir kopi, milih tempat yang uenak biar bisa buat jagongan gak buat orang lain terganggu.

Lama-lama kita berbincang tentang pekerjaan, kemudian merembet kepada masalah gaji. Pada akhirnya berujung pada masalah system karyawanisasi yang ada di Indonesia. Konon Indonesia tidak pernah menganut yang namanya outsourcing, baru kali ini ada. Dari perbincangan kita, dengan melihat dari segi keuntungan yang lebih diuntungkan adalah para perusahaan. Mengapa?

Pikirkan aja, yang baca artikel ini mas baru mbak sis asalnya anda dimana, di tempat tinggal kalian ada kampus yang berdiri dan masih aktif mencetak pengangguran bergelar ngga’? kalau ada coba dihitung berapa ribu para lulusan yang menggantungkan dirinya pada sejumlah lembar surat lamaran kepada perusahaan? Dan hanya ada berapa puluh yang diterima oleh perusahaan? Belum lagi CPNS yang masih menunggu pengangkatan para honorer menjadi CPNS.

Bagi saya gila….!!!!! Kenapa ini….

Kita sendiri sebenarnya ga’ menyadari kenapa terjadi hal seperti ini, yang menjadikan para lulusan sarjana ter minded hanya ingin menjadi babu di negaranya. Termasuk juga saya. Jujur mas bru mbak sis.

Di sisi lain pun perusahaan tidak kesulitan untuk mengeluarkan tenaga kerjanya yang tidak professional “dikit”, karena bagi mereka stock lulusan berkarakter babu masih banyak menunggu di luar.

Karena semakin banyaknya lulusan dari universitas, entah swasta ataukah negeri - “semi swasta” barang kali - , telah menyediakan semacam etalase secara implicit kepada perusahaan, “Nie lho… silakan pilih yang mana? Fresh graduate ataukah yang berpengalaman mbabu?”. Etalase-etalase ini sudah ditawarkan kepada perusahaan sebelum mahasiswa ini lulus dari perkuliahan mereka. Para mahasiswa diiming-iming oleh dosennya tentang perusahaan yang memiliki kontrak dengan universitasnya. Memberikan gambaran kepada para mahasiswa “culun” untuk terkesima akan perusahaan ini itu. Akhirnya apa yang terjadi?. Gak sedikit dari mereka masuk perangkap rayuan guombal dari pendidik berpredikat dosen yang berkepentingan untuk mengeruk keuntungan dari mahasiswa mereka sendiri.

Sekalipun prinsip atau tagline ataukah motto “kemandirian” yang selalu dibunyikan pada saat mars kampus mengalun, tetap posisi mahasiswa masih berada pada tingkat babu, karena belum ada yang bisa memberikan cara agar cetakan dari kampus ini dapat memberikan peranan bagi masyarakat setempat atau untuk Indonesia membuka peluang kerja, bukan malah mengisi posisi kosong dari pekerjaan yang tidak semestinya ditempati bagi para sarjana, ex; satpam, hansip, tukang parkir, cleaning service, atau yang lainnya lah yang tidak memerlukan memeras kinerja otak.

Dari situlah saya menulis artikel seperti ini, mencoba mengemukakan hal yang pernah saya alami, dan berusaha berbagi dengan sesame babu untuk berfikir kembali agar dapat memberikan wawasan positif bagi generasi di bawah kita.

Sulit, lama, terlanjur…

Itu mungkin yang ada di dalam benak mas bru mbak sis semuanya. Dan apa yang kita lakukan kali ini tidak ada salahnya, berupaya untuk selalu menjaga diri dan bertekad untuk dapat membuka berbagai lowongan sekalipun hanya dapat memberikan satu atau dua peluang kerja bagi lulusan sarjana.

Kesehatan tanpa Kimia Bab I

“Horeee… Aku menaaang…!”. Kata anak kecil dengan riangnya.

“Yes! Aku berhasil… Gini lho jadi orang itu… dapat ranking satu di sekolah…”. Kata seorang anak kepada dirinya.

“Subhanalloh… kuat sekali orang ini, sampai-sampai gigipun dia gunakan untuk menarik truk!!”. Kata seorang Ibu dengan terkagum-kagum.

3 contoh itu ajalah udah cukup…

Apa se yang ingin saya “beritai” kepada mas bru dan mbak sis?

Apa ya?....

Di sini saya ingin memberikan beberapa atau se”klumit” informasi tentang suatu hal mengenai kesehatan tanpa menggunakan obat-obatan kimia. Memang mas bru dan mbak sis bisa membeli buku lengkap kesehatan alami, atau search di google tentang kesehatan alami. Tapi juga gak ada salahnya kalau saya memberikan informasi buagus buat mas baru dan mbak sis semuanya. Yuk kita simak yang satu ini.

Tahukah kalian daun Jarak? Orang Jawa lebih mengenal dengan nama “godong buto”. Daun jarak ternyata memiliki khasiat untuk mengurangi kembung-kembung perut kita. Caranya ada banyak… ambil daun jarak lalu pilin-pilin dengan tangan sampai keluar getahnya, tapi jangan sampai banyak-banyak, cukup sekedar memancing getahnya keluar. Lalu tempelkan di mana…? Ya jelas di perut. Kalau di gigi berarti anda lagi sakit panu.

?????

Lalu bisa jadi dipanasi saja sampai daun tersebut menjadi hijau gelap, kemudian tempelkan di perut. Cara memanasi bisa jadi menggunakan api lilin, atau dengan air panas, atau dengan piring panas, atau bisa jadi dengan Loop – jika sabar.

Kemudian satu lagi dari sumber yang sudah tau khasiatnya, daun Sabrang…?

Ada yang tau apa itu daun sabrang??? Itu kata orang Jawa, kalau kata orang Indonesia daun cabai rawit. Daun ini ternyata berkhasiat untuk mata. Nah caranya bagaimana, begini,,

Ambil buah cabai dan daunnya. Kunyah buah cabai sampai lembut, lalu keluarkan. Kemudian kunyah juga daun cabai, bersamaan kunyahan buah cabai tersebut tempelkan di mata. Yang jelas hasilnya, mulut dan mata anda akan panas.

Hehehehe…. Maaf tulisan yang diwarna merah ini hanya orang gila yang nulis…

Yang benar adalah kunyah daun cabai rawit lalu tempelkan di pelipis mata kita. Maka, yang namanya mata kecapekan, mata layu, mata sakit habis begadang lama. Tempelkan saja kunyahan daun cabai rawit. Insya Alloh sembuh…

Ada lagi nie, kita bersyukur dari dulu garam rasanya asin, brambang (bawang merah) rasanya pedas “tranyas”, lalu yang namanya jeruk purut itu kuecutnya bukan main. Pertanyaannya, kalau sudah tau rasanya macam benda itu lalu untuk apa? Pertanyaan bagus.

Jawabnnya pasti bukan untuk diminum, dan yang jelas lagi bukan untuk obat tetes mata. Apalagi untuk obat kumur, buat “ngilangin” bau sedap. Yang benar adalah 3 macam bahan tadi ditumbuk atau diulek atau dihancurkan – jika masih g paham, gak usah baca – kemudian dioleskan ke bagian-bagian tubuh seperti betis, paha, lengan, kening, dada dan perut. Tujuannya apa?

Jawabannya… untuk penurun panas. Jawaban ini benar. Karena waktu saya kecil menggunakan 3 bahan dapur ini untuk menurunkan panas saya. Maklum dulu masih kecil selalu main dipanasan, jadi kalo pulang rumah tubuh jadi panas.

Nggak se… maaf ngelantur lagi… yang betul tu ketika tubuh kita panas Karena demam, maka obat tradisional yang bisa digunakan adalah seperti ini. Bawang merah + jeruk purut + garam dihancurkan jadi satu lalu dioleskan.

Yang selanjutnya…

Ada yang tau merang itu apa? Ada yang tau…?

Berarti mau tau jawabanya… mau tau? – kita nantikan dulu setelah lewat yang satu ini – JAMA’AAAH….. woooi!!! OOO JAMA’AH… Wooi…

ALAHAMDU! LILLAAAH…. (kalo yang nonton ini ngatain seru, berarti nganggap OVJ dah g lucu lagi).

OK… merang merupakan bagian anatomi tubuh tanaman padi. Merang itu letaknya pada tempat keluarnya bulir padi. Jadi kalau ada yang melihat bulir padi, berarti gagang penyangga bulir padi itulah yang dinamakan merang. Beda sama akar padi, kalau akar padi berada di dalam tanah… ada yang menanyakan akar tadi…? OK… kalau g ada berarti g perlu ya di jawab. Lanjut!

Jadi, merang itu digunakan untuk keramas, bahan yang digunakan untuk keramas oleh orang-orang jaman doeloe. Caranya bagaimana. Caranya merang itu dibakar… setelah dibakar jadi apa ya? Tolong dibantu ya?

Sim salabim jadi apaa prok prok prok!!

Jadi abu pemirsa… lha. Abunya itulah yang dicampur dengan air kemudian disaring airnya. Lalu air saringan tersebut digunakan untuk keramas. Dengan cara air tersebut sedikit demi sedikit di siram ke rambut, lalu di “ucek-ucek” dengan tangan sampai berbusa.

Dan air ini boleh juga bagi kalian semua yang ingin berbusa mulutnya, tinggal air masukkan ke mulut lalu kumur-kumur. Kurang lebih 10 detik mulutmu akan membusa. Gak percaya? Coba aja…

Abu merang ini sudah digunakan oleh moyang kita bangsa Indonesia, untuk menghitamkan rambut dan mempertebal helai-helai rambut. Makanya, rambut orang dulu lebih lembut dan tebal daripada orang sekarang, karena yang mereka gunakan untuk keramas adalah bahan alami, natural.

Cukup itu aja… sekian semoga bermanfaat.

Maaf kalau ada salah…

Postingan Terbaru Kami

BELAJAR HURUF HIJAIYAH UNTUK SANTRI PRA JILID METODE UMMI DENGAN GAMBAR ; ukuran kertas (40x60) cm

 Semoga bermanfaat, silahkan dikopas sesuai keinginan saudara-saudara semuanya.

Postingan Terdahulu Kami